Minggu, 19 Desember 2021

Kehamilan Kedua

 

        Waktu itu tanggal 7 Februari 2021, ada seseorang share di grup wa tentang seleksi beasiswa S2 tazkia jurusan magister ekonomi syariah dan magister akuntansi syariah. Sesaat ada keinginan untuk mengikuti seleksi tersebut tapi masih fifty-fifty. Tiba-tiba ada teman kantor sedivisi kirim pesan wa, mengajak untuk mengikuti seleksi bersama. Pendaftaran seleksi terakhir tanggal 8 Februari 2021, muncul keraguan lagi dan aku bilang ke dia sepertinya aku akan ikut batch 2 aja sekitar bulan juni 2021, karena selain sudah mepet agar bisa lebih mempersiapkan diri baik berkas maupun kesiapan tes TPA dan interview. Tapi ternyata dia tidak menyerah, dia bilang kalau tidak lulus batch 1 kita ikut seleksi lagi batch 2. 

        Atas seijin suami dan atasan, akhirnya bismillah segera aku lengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan, dan mengirimkannya sekitar pukul 23.00 wib di malam terakhir pendaftaran. Setelah mengikuti serangkaian tes TPA dan interview, qadarullah aku lulus beasiswa 100%. Senang tapi sedikit ragu mau diambil atau tidak karena ada yang ingin supaya aku lebih fokus program hamil karena tanpa terasa pernikahan kami sudah menginjak 7 tahun. Tapi karena suami mendukung, bismillah aku putuskan untuk mengambilnya.. waktu itu aku pikir, siapa tau Allah ngasih hamil lagi saat sedang proses perkuliahan, siapa tau kan? karena takdir itu hanya Allah yang tau.

        Tanpa terasa tiba waktunya UTS semester 1 di pertengahan bulan November 2021. Saat itu tiba-tiba rasanya seperti mau menyerah. Kuliah sambil bekerja ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi saat deadline kerjaan dan deadline tugas harus dikumpulkan di waktu yang sama. Bahkan pernah mengerjakan tugas UTS sampai subuh baru bisa tidur. Hal ini membuat keraguan lagi, bagaimana bisa sambil program ya.. Kerja + kuliah, sering begadang, dan kebetulan suami juga sibuk dengan pekerjaannya dimana sering keluar kota. Berhubungan  pun sekali dua kali di masa subur. Yaa meskipun sama-sama sibuk, tapi kami masih sempat untuk menandai masa subur. Tidak ada salahnya tetap berharap bukan ?

        UTS berakhir, dan rutinitas pun kembali seperti semula. Bukannya lebih longgar, tapi semakin padat merayap apalagi di awal bulan Desember. Jum'at tanggal 3 Desember ada pernikahan saudara, yang mau ga mau harus cuti dari kantor karena harus menghadiri pernikahan dari pagi sampai sore. Malemnya masih menemani suami packing di rumah mertua karena masih ada orderan yang harus dikirim (suami juga jualan herbal, online). Sampai rumah sekitar pk. 22.00 wib, dan masih harus menyiapkan beberapa barang karena esok paginya kami ada agenda family gathering dengan teman-teman suami di Ujung Kulon selama dua hari yang mana perjalanan menghabiskan waktu sekitar 5 jam dari tempat kami. 

        Saat famgath, teman-teman suami semua sudah ada anak 2-3. Hanya kami yang belum mempunyai anak. Agak sedih memang, tapi bersyukur ada anak temanku yang suka main sama kami, sehingga kami (terutama aku) tidak terlalu kesepian. Di perjalanan pulang, bahkan anak tersebut mendoakan agar kami segera di kasih adek bayi :terharu:. Seminggu kemudian, di hari Minggunya tangal 11 Desember, kami berdua mengecat rumah. Ini memang sudah kami rencanakan dari jauh-jauh hari bahkan kami sudah membeli semua perlengkapannya. Waktu itu suami mau menyuruh orang lain, tapi aku berpikir kenapa tidak mengecat sendiri saja, toh ini bisa dilakukan di saat kami ada waktu libur dan ga harus langsung selesai.. dan ternyata sangat melelahkan, wkwk.

        Hari selasanya, tanggal 14 Desember, entah kenapa aku ingin testpack (aku selalu sedia tespack di rumah) karena ada perasaan sedikit mual dan perutnya agak kurang enak. Waktu itu sehari sebelum jadwal haid. Subhanallah, qadarullah hasil testpack menunjukkan dua garis, masih agak samar. Karena agak ragu, aku mencoba minta pendapat saudara dan teman dekat. Dan mereka bilang positif. Esoknya aku coba tespack lagi karena takut alat testpack nya rusak jadi hasilnya salah. Dan hasilnya masih dua garis makin terang. Ya Allah, saat itu rasanya terharu ingin menangis, kok bisa padahal kondisi lagi capek-capeknya. Tanggal 16 Desember, atas saran teman, aku dan suami coba cek ke dokter. Dan alhamdulillah saat di USG sudah kelihatan usia kandungan 4-5w namun baru kantung kehamilan. Dan diminta untuk kembali cek 1 bulan mendatang. Aku juga minta diresepin obat penguat kandungan, karena ada riwayat kista dan kehamilan sebelumnya pernah keguguran. Saat ini yang dirasakan banyak ketakutan-ketakutan. Takut ini bukan kenyataan, takut kejadian seperti kehamilan sebelumnya, dan ketakutan yang lainnya.

        Untuk itu, aku mohon do'a dari teman-teman pejuang dua garis, teman seperjuangan.. Do'akan supaya kehamilan kali ini sehat dan lancar sampai waktunya melahirkan nanti. Dan semoga ananda kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah, mengamalkan dan jadi penghafal al Qur'an, cerdas, dan Qurata'ayyun. Aku juga berdo'a untuk bunda-bunda semuanya, agar disegerakan dan dimudahkan oleh Allah. Aamiin.

        Kalau masih ada  bapak, ingin rasanya aku menyampaikan kegembiraan ini. Pak, ini lho anakmu bisa lanjut S2 dengan beasiswa. Ini lho anakmu saat ini sudah hamil. Karena bapak satu-satunya yang mendukung aku untuk terus sekolah, pun saat pernikahan aku berjalan 1-2 tahun, bapak juga yang mendukung dan bilang agar kami segera cek ke dokter 😭. Semoga Allah lapangkan kuburmu ya Pak, Allah ampunkan dosa-dosamu, Allah terima semua amal ibadahmu di dunia, dan semoga bapak termasuk salah satu ahli surga. aamiin. 















Selasa, 26 November 2019

RUMAH

Aku itu tipe orang yang mencari kenyamanan. Nyaman dalam artian, hal-hal yang buat aku jauh dari stress. Awal-awal pernikahan banyak banget hal-hal yang buat aku stress, salah satunya yaa karena masih seatap dengan mertua. Dan konon katanya stress itu salah satu penyebab tak kunjung hamil. Sebenarnya mertuaku itu orang yang baik, baik banget malah.. Tapi kadang ada beberapa hal yang aku sama mertua tak sepemikiran, dan itu buat aku jadi lebih banyak mengalahkan egoku saat di rumah mertua. Oh dan tentu harus jaim kan, jadi tidak sebebas kalau di rumah sendiri.

Awal-awal aku menikah itu, sangat terobsesi untuk misah dari mertua. Karena tidak diijinkan untuk kontrak, jadi mau ga mau harus nyari nyari rumah kan. Tapi malang, awal perjalanan kami mencari rumah tak semulus bayangan kami. Sangat susah mencari rumah yang klik sesuai budget (menengah kebawah), rumah-rumah di daerah yang kami minati sekitaran ciputat-bintaro- pamulang harganya sangat fantastis sehingga kami harus mencari rumah lebih ke pedesaan sekitar wates-cinangka.

Waktu itu tahun 2015 aku dan suami sedang melihat-lihat perumahan yg lumayan enak dan nyaman menurutku, tapi untuk waktu itu gajiku dan suami ternyata sangat mepet, belum bisa untuk mengambil rumah itu. Sepulangnya dari situ di perjalanan kami berpapasan dengan seseorang yang sedang menuntun motornya. Sumpah, kalau diulang kembali ke scene itu, sangat berharap tidak dipertemukan dengan orang itu. Sebutlah inisialnya M, si M ini tiba-tiba menegor kami dan bertanya pada kami apakah kami sedang mencari rumah. Dan dengan polosnya kami mengiyakan, dan mengalirlah obrolan kalau dia sedang menjual tanah. Kami mau mau aja diajak diajak ketemuan untuk yang kedua kali hanya sekedar melihat-lihat tanah yang dia jual.

Setelah kami melihat-lihat beberapa tanah yang dia jual, awalnya kami ga minat sama sekali. Karena yang kami cari adalah perumahan, kalau beli tanah kapan kami bisa membangun rumahnya kalau dana kami saja terbatas. Malangnya ketemu dengan orang itu kami ceritakan dengan keluarga, dan malangnya lagi kakak ipar kami ingin melihat juga. Setelah kakak ipar melihat tanah yang di jual tersebut, ternyata mereka tertarik untuk membeli tanah tersebut seharga kurang lebih 100jt dengan luas kalau ga salah sekitar 200M2 lokasinya strategis di pinggir jalan.

Tak hanya sampai situ, ternyata si M ini juga mempertemukan dan memperkenalkan kami dengan Pak RW yang juga sedang menjual tanahnya. Awalnya memang kami sama sekali tak tertarik, seperti yang aku bilang dengan alasan tersebut di atas. Tapi kakak ipar dan mertua memaksa untuk melihat-lihat dulu, dan tak disangka ternyata mertua tertarik dan menyarankan pada kami untuk membeli nya. Setelah diskusi ini itu, dan meyakinkan diri dan mengecek beberapa hal, akhirnya kami mengambil rumah tersebut yang hanya seluas kurang lebih 100M2 dengan harga 60JT. Beruntung, karena kami tidak punya uang seperti kakak kami. Jadi kami membayar tanah tersebut dengan system cicilan. Tepat saat kami mencicil sampai 25JT, dan ya kami makin curiga setelah tanya2 tetangga sekitar bahwa tanah tersebut sengketa atau apalah. Akhirnya pak RW mengaku juga bahwa tanah tersebut bukan tanahnya. Lalu gimana dengan cicilan kami yang 25JT tersebut? Yah Pak RW berjanji akan mengembalikan uang tersebut dengan cicilan walaupun dari waktu itu sampai sekarang sudah berlangsung kurang lebih 4 thn belum juga lunas masih sekitar 19JT lagi.
Lalu bagaimana dengan kakak ipar, apakah si M itu penipu juga? Ya ! kami turut prihatin. Tapi sekali lagi itu musibah. Uang kakak ipar kami juga belum sepeser pun di kembalikan. Tentunya itu sebagian ada uang pinjaman dari mertuaku.

1 tahun berlalu tidak membuat kami surut untuk mencari rumah. Berbekal info dari teman suami, katanya ada perumahan Islami di daerah gunung sindur-parung. Namun masih saja kami bernasib sial. Bukannya ke perumahan yang dimaksud, kami malah kesasar ke perumahan lain, perumahan bersubsidi (KPR bersubsidi). Awalnya kami tidak terlalu tertarik melihat lokasinya yang masih seperti lagu ninja hatori (bukit dan lembah). Kami kemudian meninggalkan tempat tersebut untuk menuju ke tempat yang kami tuju sebelumnya dengan membawa leaflet kpr bersubsidi tersebut pastinya.

Setelah kami menuju lokasi yang dari info teman suami, lokasinya bagus strategis, tapi lagi lagi sepertinya kami tidak dapat mengambil kpr perumahan Islami tersebut karena harganya masih lumayan buat kantong kami. Dan kami pun pulang dengan meceritakan (lagi) hasil perburuan kami mencari rumah. Tak disangka saudara sepupu suami tertarik dengan KPR perumahan Islami tersebut, dan kami memutuskan untuk mengambil KPR bersubsidi yang mana lokasi ini berdekatan. Ketika cerita ke teman suami, teman suami pun ikut mengambil KPR bersubsidi tersebut. Kami mengambil rumah hook dengan DP 25JT dan 1JT untuk hook nya jadi total 26JT. Sialnya, pengembang kpr bersubsidi tersebut adalah pengembang abal-abal yang tak punya modal. Sehingga pembangunan mandek dengan kerugian sekitar 200KK*25JT. Bisa dibayangkan kan ? Meskipun pengembangnya sudah di penjara, namun uang kami tidak dapat kembali. Terpaksa kami harus merelakan uang tersebut. Hal yang sama pun terjadi dengan sepupu suami, tanah yang sedang proses KPR perumahan Islami tersebut masih sengketa, syukurnya karena pengembangnya Muslim dan masih memengang nilai2 ke-Islam-an, sehingga uang DP full dikembalikan.

Dengan kejadian tertipu dua kali ini, aku secara pribadi agak trauma untuk mecari rumah. Sehingga kami memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mertua dulu sambil mengumpulkan uang yang cukup untuk mengambil perumahan yang tidak abal-abal lagi. Sesungguhnya dalam pencarian rumah ini, aku sendiri kadang pun masih ragu-ragu antara dua pilihan. Menabung untuk promil kah mengingat untuk promil ini butuh biaya yang tidak sedikit, atau untuk rumah terlebih dahulu. Meskipun dulu awal-awal menikah berharap ingin punya rumah dulu baru punya anak, tapi sungguh ini bukan lah yang sebenarnya do'a. Wallahu'alam, ternyata baru dikasih hamilnya setelah 5 tahun menikah, 3 bulan setelah menempati rumah sendiri.

Setelah tertipu dua kali itu, sambil menabung kami fokus untuk promil. Sehingga niat kami waktu itu, ya sudah lah kalau nyari rumah kan ga bisa sebentar dan umur kami pun makin bertambah, jadi kami niatkan benar-benar untuk memiliki momongan terlebih dahulu.
Qadarullah aku diuji oleh Allah dengan sakit yang mengharuskan kami untuk mengabaikan keduanya antara rumah dan anak sekitar tahun 2018. Fokus kami menjadi aku ingin sembuh, ingin sehat.

Setelah ujian sakit ini berlalu, alhamdulillah subhanallah, dengan bantuan Allah kami bisa mengatasinya. Tidak lama dari aku operasi, aku dapat tawaran kpr dari istri teman kantor. Waktu aku info ke suami, sebenarnya kami belum berniat untuk mencari rumah karena kami sama sekali belum ada dana. Waktu suami lihat, suami tertarik dan mengajakku untuk sekedar melihat.

Akhirnya aku membuat janji ketemuan dengan istri teman kantor. Dan setelah kami melihat lokasi dan memastikan segala hal terkait pengembang fiktif atau bukan, dengan ijin Allah dan Allah mudahkan kami dalam prosesnya dan semuanya. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Kami dapat memiliki rumah itu, dengan DP ringan dan cicilan yang terjangkau buat kami.

Setelah akad rumah sekitar agustus-september 2018, ternyata ada sisa DP rumah di tabungan. Dengan pertimbangan matang, kami ingin mencoba inseminasi. Qadarullah kami belum berhasil dengan dua kali proses insem. Dan qadarullah lagi, sakit sebelum operasi muncul kembali.
Terakhir konsul dokter, alhamdulillah dokter sangat mensupport kami. Mengatakan bahwa kami masih muda,  masih banyak kesempatan untuk hamil. Tidak perlu operasi lagi. Sehingga kami memutuskan untuk relax, dan melakukan aktivitas lainnya yakni persiapan untuk pindahan rumah.

Kami mulai menempati rumah kami pas banget 1 minggu mau puasa Ramadhan sekitar bulan sekitar bulan Mei 2019. Alhamdulillah 3 bulan setelah menempati rumah yakni bulan September 2019 aku berhasil hamil alami, tanpa promil apapun. Meskipun kehamilan ini masih belum rezeki kami, yang pada akhirnya aku keguguran tepat di hari ulang tahunku tanggal 11 Oktober 2019.
Tapi tidak mengapa, dari kehamilan itu kami berdua sudah sangat sangat bersyukur. Allah sudah kasih petunjuk buat kami, bahwa kami bisa punya momongan meskipun belum saatnya.
Paling tidak, menjadikan kami untuk terus dan lebih berprasangka baik sama Allah.

Allah lebih tahu yang terbaik bagi kami berdua. 

Senin, 25 November 2019

Abortus Spontan / Abortus Komplit

Kututup buku novel I Am Sarahza karya mbak Hanum Salsabiela. Aku memutuskan untuk menyelesaikan membaca buku itu, tepat saat aku ingin mengakhiri masa dukaku lusa, dua hari yang lalu 11-10-2019 tepat di hari ulang tahunku. Sedikit banyak yang dirasakan mbak Hanum, dapat pula aku rasakan.

Bertahun-tahun penantian, ketika Allah hadiahkan dua garis di testpackku, betapa rasa bungah yang tiada tara. Seakan dunia dan seisinya bukanlah apa-apa, seolah-olah hadiah ini adalah segalanya. Padahal ada Allah yang Maha Segalanya. Sepersekian detik, menit, jam, hari, minggu lupa akan kebesaran Allah. Bahwa Allah yang memberi, Allah berhak pula mecabut kembali. 

Persis sama.

Jika mbak Hanum berpura-pura sedikit membusungkan perut, hanya karena ingin mengatakan, ini loh aku sedang hamil, ada anak di dalam perutku. Sama, akupun demikian.
Yang biasanya makan sedikit tak berselera, begitu tau aku hamil, tiba-tiba ingin memakan segala, ya pura-pura aku ibu hamil loh, makan aku sekarang banyak. Allahu Akbar, Maha Besar Allah, Pemilik Skenario terbaik di alam semesta. Maka sesungguhnya, aku telah takabur. Bisa jadi memang Allah sengaja mengujiku, betapa aku takabur dengan pemberian Allah. Betapa aku takabur, bahwa segala kepunyaan kita adalah milik Allah. Astaghfirullah..

Saat itu, aku telat mens satu minggu. Karena aku terbiasa mencatat hari mensku sejak sebelum menikah, jadi aku tau pasti kapan aku akan mens. Penantian lima tahun lebih bukanlah waktu yang sebentar. Seringnya telat mens beberapa hari, kemudian testpack negatif dan besoknya mens, membuat aku tidak mau kecewa berulang. Sengaja aku tunda waktu mens sampai tepat telat dua minggu. Bodohnya setelah aku telat mens sebelum aku testpack, aku sengaja lari-lari naik turun tangga berniat agar mens cepat keluar, dan melakukan aktivitas berat lainnya. 
Tepat setelah telat dua minggu, hari Jum'at pagi aku testpack. Allahu Akbar dua garis terang. Ya ! Alhamdulillah aku positif, hamil alami. Setelah sebelumnya aku merasa tidak ada harapan untuk bisa hamil alami. Subhanallah !  Jika Allah berkehendak, maka ini sangat mudah bagi Allah.
Jadi percayalah, bahwa Allah itu ada. Allah akan mengabulkan do'a hamba-Nya yang berdo'a kepada-Nya. 

Sama seperti ibu hamil lainnya yang bertahun-tahun mendambakan keturunan. Melakukan USG untuk pertama kalinya, dan sudah terlihat kantung kehamilan membuat aku sangat-sangat senang terutama suamiku. Banyak khayalan-khayalan kami berdua layangkan, nanti dedek bayi perempuan atau laki-laki ya, akan melahirkan dimana, akan akikah dimana, nanti mau minta stroller kakak ipar yang sudah tidak terpakai, dll. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Allah cukupkan hadiah ini hanya sampai sekitar tujuh minggu. Aku keguguran tepat saat hari ulang tahunku.

Sebelumnya aku memang beberapa kali keluar flek, kata dokter tidak apa-apa, memang biasa awal-awal kehamilan.. empat hari setelah aku kontrol dokter, hari kamis aku ada meeting di kantor pusat naik transjakarta. Saat sholat dhuhur sudah ada tanda-tanda flek sedikit. Dari sini sebenarnya aku sudah agak cemas. Pulang dari meeting, sekitar pukul 2 siang, aku kembali ke kantorku menggunakan transjakarta lagi. Agak kapok memang, karena untuk nunggu transjakarta ini lumayan lama bisa satu jam lebih, dan ketika adapun aku tidak dapat tempat duduk sehingga aku berdiri. Rasanya benar-benar buat aku pusing yang amat sangat, betul-betul rasa lelah yang lain dari biasanya.. Pinggang pun sangat pegal.. Sampai di kantorku, rasanya amat sangat lemas, dan terus-terusan keluar flek.

Aku memutuskan untuk bedrest di malam itu sampai hari Jum'at nya. Saat bedrest sebenarnya flek berhenti, tapi saat berdiri untuk sekedar ke toilet pasti langsung keluar flek. Begitu terus berulang-ulang. Sampai puncaknya saat mau sholat dhuhur, keluar darah merah segar banyak seperti saat mens. Saat itu aku dan suami memutuskan untuk langsung ke rumah sakit terdekat. Sayangnya setelah sampai rumah sakit, dokter baru praktek malam hari. Jadi kami putuskan untuk kembali malam setelah isya.. Tapi memang belum rezeki aku dan suami, tepat saat maghrib calon dedek bayi keluar dengan sendirinya, sudah agak berbentuk.

Setelah isya, kami berangkat ke rumah sakit untuk konsul dokter dan USG. Dan dokter menyatakan rahim aku sudah bersih, tinggal sisa-sisa darah sedikit, nanti juga akan bersih dengan sendirinya.
Aku dikasih resep untuk bleeding, antibiotik, anti nyeri dan penambah darah. Pendarahan ini berlangsung sekitar satu minggu dengan perut yang amat sakit.
Setelah tiga minggu pasca keguguran, aku mens kembali. Mens pertama kali pasca keguguran ini pun sangat sakit seperti saat keguguran.

Oya, jangan ditanya aku promil apa sebelum hamil ini. Sama sekali tidak. Sejak terakhir dipertemukan dengan dokter Malvin sekitar bulan Desember 2018. Dan ya, dokter Malvin menyemangatiku. Bahwa aku masih muda, masih banyak kesempatan untuk hamil, jangan pantang menyerah, dan selalu berprasangka baiklah sama Allah. Sejak itu, aku belum pernah lagi kembali ke dokter kandungan. Pun untuk promil, sama sekali tidak ada rencana. Dan sungguh, rencana-Nya adalah yang terbaik.

Sekitar tiga bulan sudah, aku dan suami tinggal di rumah sendiri misah dari mertua. Semenjak itu pun, yang terpikir oleh kami adalah aku ingin sehat, aku ingin mengobati kista yang tumbuh lagi enam bulan pasca operasi laparaskopi. Rutin pagi malam aku minum jelly gamat yang dibelikan suamiku. Mungkin salah satunya karena ikhtiar minum gamat ini, tapi selebihnya memang sudah Takdir dari Allah. Sekarang pun, pasca keguguran, aku masih rutinkan minum ini. Karena manusia hanya bisa berikhtiar, dan Allah lah penentu segalanya. 

Jadi teringat kisah yang di share oleh sahabat.

kisah dua insan....
antara logika dan takdir

****
Diceritakan, dua musafir dalam perjalanan jauh mengendarai mobil.Sebut saja namanya logika, dan yang lainnya adalah takdir.

Di tengah perjalanan, mobil mereka tak bisa dikendarai lagi karena kehabisan bahan bakar(bensin).Mereka pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.Dengan harapan, akan menemukan tempat persinggahan sebelum malam tiba.
Namun, mereka tak menemukan tempat  itu.
Karena lelah, berjalan tanpa guna. mereka ingin  beristirahat.
Logika memutuskan untuk tidur  di samping pohon.Sedangkan Takdir memutuskan tidur  tepat di tengah jalan.

Logika terkejut dan berseru ," Kamu gila.!!! Ini bunuh diri namanya. Sangat mungkin mobil akan datang dan langsung menggilasmu.

Disahut oleh Takdir "Aku hanya akan tidur di tengah jalan .Sangat mungkin, ada mobil datang lalu melihatku, menyelamatkan kita kemudian mengantar kita ke tempat tujuan.

Akhirnya mereka pun beistirahat di tempat sesuai keinginan masing masing.
Logika tidur di bawah pohon, sementara Takdir di tengah jalan.
Satu jam kemudian, datanglah sebuah mobil besar melaju dengan kecepatan tinggi.
Ketika pengemudi melihat ada sesosok manusia terbaring persis di tengah jalan,,,,,
dengan jarak sangat dekat,,,,,,,,, dia pun berusaha untuk menghentikan mobilnya.Namun apalah daya.......

Mobil tergelincir.

Meluncur cepat tak terkendali.

Mobil berbelok menuju arah pohon.

Akhirnya?...
Mobil menabrak pohon dan Logika hingga tewas.
Sementara Takdir  tetap selamat.

* *
Inilah realita.Terkadang, takdir memainkan  peran walau berbeda dengan logika manusia.
*bisa jadi, keterlambatan kamu dari bepergian adalah sebuah kebaikan.
*bisa jadi, kamu yang belum menikah di dalamnya ada berkah.
*bisa jadi, penolakan dari sebuah tugas / pekerjaan di dalamnya ada kemaslahatan.
*bisa jadi, terhalangnya kamu dari memiliki anak adalah sebuah kebaikan 
*boleh jadi, kamu tidak menyukai sesuatu namun itu lebih baik bagimu .

Allah Maha Tahu.Sedangkan kamu tidak.

**
Semoga apa yang diusahakan dapat tercapai.
Semoga apa yang diharapkan dapat terkabul.
Semoga Allah ridhoi aku untuk hamil lagi dalam waktu dekat, dengan kehamilan yang sehat sampai melahirkan.. Aamiin, aamiin ya mujibassailin.

Rabu, 23 Oktober 2019

REZEKI ITU PUNYA ALAMAT..

Kalau rizqi itu diukur dari kerja keras...
maka kuli bangunan lah yg akan cepat kaya.

Jika rizqi itu ditentukan dr waktu kerja...
maka warung kopi 24 jam lah yg akan lbh mendapatkanya..
bahkan mungkin mampu mengalahkah KFC dan Mc. DONALD

Jika rizki itu milik orang pintar...
maka dosen yg bergelar panjang yg akan lbh kaya...

Jika rizqi itu karena jabatan...
maka presiden dan rajalah orang yg akan menduduki 100 orang terkaya di dunia..

Rizqi itu karena kasih sayang Allah.

" Mengejar rizqi, jangan mengejar jumlahnya, tetapi berkahnya."
( Ali bin Abi Thalib )

MESKIPUN LARI, RIZKIMU AKAN TETAP MENGEJARMU

“Kalaulah anak Adam lari dari rizqinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rizqinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084)

Miskin kaya sudah ada yang mengaturnya.

ABDURRAHMAN BIN AUF SELALU GAGAL JADI ORANG MISKIN

Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down",  dalam terhibur mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.

Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi  dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur, Alhamdulillah, kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Sahabat gembira.
Abdurrahman bin Auf r.a pun juga gembira.

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.
Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga, sebab berharap
jatuh miskin!

Masya Allah, hebat.

Coba kalau kita ? Usaha diuji dikit, udah teriak tak tentu arah.

Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.

Namun, Masya Allah
Rencana Allah Subhanahu wa ta'ala itu memang terbaik...

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Subhanalloh
Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal. Benarlah firman Allah:

"Wahai manusia, di langit ada rizqi bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 )

Jadi, yang banyak memberi rizqi itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk?

Allah Subhanahu wa ta'ala lah yang Memberi rizqi

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua,  yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita, UNTUK LEBIH MENGUTAMAKAN URUSAN KEPADA ALLAH dibanding urusan dunia yang sementara ini...

آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ



(copas WA group)

Minggu, 20 Oktober 2019

Promil #4 Inseminasi

Bismillah..,

Jika Mamak sudah sampai ke tahap ini, berarti besar kemungkinan mamak sudah melewati tahapan promil alami dengan maupun tanpa obat, dan pastinya promil alternatif juga kan ya.. misal akupunktur, urut, herbal, dll.

Sama hal-nya denganku.

Beberapa kali baca testimoni, kalau pasca operasi Laparoskopi (LO) akan mudah atau cepat hamil alami. Dulu sebelum ketahuan kalau aku ada kista, sempet searching mengenai LO ini.. dan ga kaget juga sih ya, untuk LO ini butuh dana atau biaya yang ga sedikit. Banyak dari pejuang promil yang tidak diketahui penyebab infertilnya berikhtiar salah satunya melalui LO ini. Jadi rahim, indung telur, saluran tuba, servics semua di cek dan dibersihkan jika ada hal yang mengganggu kesuburan.

Kadang, tanpa kita sadari, ada bagian dalam hati kita yang tergerak keinginannya dan secara ga langsung berharap banget bisa LO walaupun sepertinya kalau dipikir secara logika tanpa uang mana mungkin bisa kan ya..

Eh, subhanallah alhamdulillah, Allah kabulkan keinginanku untuk LO ini.. yaah meskipun harus divonis kista terlebih dahulu, hehe.. Tapi aku percayai bahwa ini takdir. Dan akupun LO dengan BPJS alias free tanpa biaya sama sekali.

Pasca LO, hati sudah tenang kembali, karena nyeri haid juga alhamdulillah sudah teratasi. Haid juga langsung normal kembali dan lebih cepat,biasa 29-30 setelah LO siklus haid menjadi 27 hari. Namun sejujurnya aku agak bertanya-tanya, temen-temen yang lain setelah LO kista, pasti diresepin suntik tapros/endrolin/divalin atau ga diresepin obat visanne untuk menekan pertumbuhan kista kembali.
Karena bagi penderita kista sangat riskan, apakah duluan hamil atau kistanya. Setelah diingat-ingat, mungkin karena aku nyampein kalau mau langsung promil, jadi dokter Agus ga ngasih resep obat-obatan diatas. Berharapnya kalau aku segera hamil.

Lewat 2 bulan, aku belum kunjung hamil juga. Cari referensi sana-sini, dan berkat baca-baca di forum Female Dayli (FD), akhirnya aku memutuskan untuk mencoba berikhtiar kembali dengan Inseminasi buatan. Waktu itu inginnya sih segera mungkin, karena katanya golden period untuk promil itu ya antara 3-6 bulan pasca LO. Tapi karena mendadak, kami ditawari rumah sama temen, jadi kami fokus untuk mengurus KPR rumah terlebih dahulu.. Alhamdulillah, masyaAllah, ini benar-benar di luar rencana.. karena kami memang sedang ga megang uang sama sekali untuk ambil kpr rumah ini.. Setelah sebelumnya agak trauma 2x kena tipu untuk urusan beginian.. (next time aku ceritain yaa perjalanan aku sama suami nyari rumah).

Balik lagi, untuk urusan kpr itu agak lama ya.. karena nyiapin dokumen-dokumen, fokus ke pembangunan rumahnya, belum urusan akad bank nya.. Ga terasa sudah 6 bulan pasca LO dan aku belum juga kunjung hamil. Setelah mengantongi info dari temen-temen di FD dan kami pun sudah memantapkan diri untuk inseminasi, akhirnya kami memutuskan untuk inseminasi di klinik Sehati Serpong dengan dr. Handojo, beliau juga praktek di RS Omni Alam Sutera.
Lumayan banyak yang berhasil insem dengan beliau, untuk biaya nya pun di klinik sehati tidak semahal RS-RS swasta lainnya..

Saat mens hari kedua, setelah liat jadwal ternyata dr Han pas lagi praktek di RS Omni Alsut, jadi kita langsung telpon kesana untuk daftar promil dengan beliau. Kesan pertama ketemu beliau sih, orangnya welcome banget, ramah, sederhana, dan ga money oriented sih. Karena pas aku tunjukin berkas-berkas pemeriksaan sebelumnya, kata beliau udah cukup, ga perlu cek-cek ulang lagi. Jadi kita bisa langsung mulai untuk insemnya.

Kami pun langsung di USG karena ini mens hari kedua, jadi penting buat dokternya untuk tau kondisi rahim, apalagi pasca LO aku belum pernah sama sekali untuk USG, apakah sudah bersih dari kista atau belum. Sangat deg-degan pastinya, dari rumah sebelum berangkat juga sebenernya udah agak worried. Dan ternyata apa yang aku khawatirkan betul betul terjadi. Di indung telur kiriku ada kista lagi kurang lebih sebesar 5,3 cm, dan ini bukan ukuran yang kecil. Tapi aku berusaha untuk tenang, dan minta saran dokter bagaimana baiknya.

Dr Han waktu itu menyarankan untuk LO ulang, seketika langsung lemes, karena memang ga siap mental kalau harus LO ulang dalam waktu dekat ini. Mencoba untuk nego dengan dr Han, alhamdulillah beliau setuju untuk mencoba langsung insem. Namanya ikhtiar kan.. Meskipun aku harus bertaruh dengan keadaan kistaku.. Mau ga mau ketika konsumsi obat penyubur lagi, maka akan berpengaruh dengan si kista tersebut bukan ?

Aku juga mantapkan dalam hati, kalau misal insem sampai 3x berturut-turut dan belum berhasil, mungkin bisa dipertimbangkan untuk LO ulang (how saddd.. hiks).

Proses insemku (yang pertama) dan biaya nya kurang lebih segini ya mak;

H2 : RP 830.000,- (konsul 1), USG, + dikasih obat penyubur fertin 1x1 sama asam folat, dan suami diresepin lipesco (RS Omni Alsut). Disuruh dateng langsung ke klinik Sehati pas H10.

H10 : Rp 550.000,- (konsul 2), USG. (klinik Sehati)

Alhamdulillah dapet 2 sel telur kanan kiri, besarnya 1,7cm dan 1,4cm. Aku pikir udah cukup lah ya untuk insem, apalagi aku baca-baca review temen-temen, H10 kontrol itu langsung suntik pemecah telur, besoknya langsung insem ternyata aku insemnya H14. Diinfo juga sama dokter, nanti 15 menit sebelum insem minum 1lt air dan tahan pipis karena rahmiku anteflexi.

Aku tanya sama dr Han, kapan sebaiknya waktu suntik pemecah telur dan waktu terbaik untuk insem. Kata beliau, bagusnya saat sel telur ukurannya minim 2cm dan idealnya 2,2cm. Dan aku sama suami disuruh bikin PR besoknya 2 hari sebelum suntik pemecah telur, antisipasi kalau sel telur sudah pecah duluan. Dikasih opsi sama dr Han mau insem di Omni atau di klinik Sehati. Aku pilih di klinik Sehati, selain faktor biaya, waktunya juga kalau di Omni harus pagi sedangkan aku pagi kerja, jadi ga bisa.

H13 : Rp 520.000,-  (malam), suntik pemecah telur. (klinik Sehati)
H14 : Rp 1.750.000,- INSEM (klinik Sehati) dan diresepin obat penguat kandugan tapi harus nebus di luar, karena di klinik Sehati lagi kosong.

Total Rp 3.650.000,-  udah konsul, USG + obat. Muraah kan yaaa.. ga nyampe 4 jt.

Yang greget, dari sekian lama proses insem, waktu yang paling menegangkan adalah di saat menunggu 12-14 hari pasca insem.. Dan itu bikin pikiran ga bisa tenang. Hiks..

Tiba saatnya H28 teng, aku mens sodara-sodara.. yang artinya insem pertamaku gagal total.. karena haidku datang ontime tepat pada waktunya. So, aku balik lagi dong ke dr Han, untuk mencoba insem yang ke-2.

Untuk insem keduaku ini, secara proses dan obat ga jauh berbeda sih dengan insem yang pertama. Bedanya obat penyuburnya dinaikin dosisnya aja jadi 2x1. Selebihnya sama.. Oh dan alat untuk memasukkan sperma yang sudah di wash juga ada yang berbeda. Itu aku agak kurang paham ya..
Intinya aja, dan insem keduaku pun gagal mak.. Tapi insem yg keduaku itu pas gagal ya ga sesedih insem pertama sih, biasa aja.. Cuma karena masih numpang di rumah mertua (ehh, rumah udah jadi sih, tapi belum ditempatin), jadi mertua pun tau kalau aku insem, yaa secara ga langsung ini bikin down juga sih mak.. Pengennya kalau promil itu ga ada siapa2 yang tau. Karena kalau ada yang tau dan kita gagal, jadi agak gimana gitu.. Perjuangan yang sungguh melelahkan, masyaAllah.

Setelah insem keduaku pun berakhir sad ending, untuk lanjut insem yang ke-3 aku agak ragu. Mungkin karena merasa udah lelah ya.. padahal dibanding perjuangan temen-temen yang sampai tahap IVF, perjuanganku belum apa-apa.

Dari situ pingin banget nyari second opinion mengenai kistaku. Apakah memang perlu LO ulang atau mending di hold dulu sambil nabung-nabung untuk IVF. Jadi kalaupun harus LO ulang ya sekalian bablas untuk IVF.

Awalnya konsul online, inbox FB ke salah satu dokter yang mayan terkenal juga di dunia maya, dr Susi, SpoG. Beliau menyarankan untuk nabung aja persiapan IVF, dibanding harus LO ulang.
Masih belum puas juga, aku dan suami langsung ke RSIA Hermina Ciputat untuk konsul dengan Dr. Malvin Emeraldi, SpoG (k). Beliau juga sama, tidak menyarankan untuk operasi ulang, karena efeknya akan jauh lebih banyak.. seperti perlengketan, dll. Beliau menyarankan untuk nabung persiapan IVF. Beliaupun menjelaskan, ada proses mirip dengan IVF tapi lebih alami dan biayanya juga masih terjangkau, namanya adalah IVM. Mungkin mamak-mamak bisa googling aja ya.. untuk lebih jelasnya mengenai IVM ini.

Pertemuan dengan dr Malvin di bulan Desember 2018 itu, adalah pertemuan terakhirku untuk promil medis.. Dr malvin pun tidak memberikan resep obat apapun. Oya sebenarnya kami dikasih surat untuk cek HSG ulang dan cek AMH ulang untuk mengetahui saluran tuba dan cadangan sel telurku pasca LO karena efek LO juga berpengaruh kesitu juga. Karena terhambat biaya, jadi kami urungkan.
Dr malvin pun menyemangati kami, bahwa tidak ada yang sulit, membuat kehamilan ini sangat mudah bagi Allah. Selalu dan selalu berprasangka baiklah sama Allah yaaa. Semangattt !

Cukup sekian kisah insemku ya mak.. Next promil apa yaaa.. hehe, stay tune aja di blog ini.. insyaAllah aku ceritakan lagi ngapain aja setelah itu..Mohon maaf kalau tulisannya acak adut ya..

Salam pejuang kehidupan !









Jumat, 18 Oktober 2019

Laparoskopi

Sudah lama ingin nulis pengalamanku laparoskopi (LO) kista endometriosis / kista coklat, tapi apa daya malah kelupaan.. Blog ini pun secara ga sengaja nemu pas lagi googling sesuatu.. Jadi coba-coba untuk masuk lagi (sempet kebingungan cara masuk ke blog sendiri, wkwk_ maklum pemula).

Jadi alhamdulillah.. hari Jum'at 23 Maret 2018 terlaksana juga aku operasi LO. Awalnya tegang, deg2an, ga bisa diungkapkan dengan kata-kata deh karena ini sekali-kalinya aku rawat inap di RS, untuk operasi pula. Tapi sangat-sangat bersyukur punya suami yang support banget, ikhlas banget nungguin bolak balik ke RS, ngurus administrasi.. Ya meskipun sedih ga ada yang nengokin, hahaha.. Pas banget temen2 kantor ada acara keluar kota sih, terus sengaja ga ngabarin temen2 deket.. Apalah, masak ngasih kabar yang ga nyenengin gini ye kan..

Dimana aku LO dan dengan dokter siapa, mungkin aku ceritain ulang lagi aja ya, siapa tau ada yang belum baca tulisan2 aku sebelumnya..

Jadi aku LO dengan dr Agus Surur Asaadi, SpoG (k) di RS Fatmawati, dengan pembayaran via BPJS alias semua FREE.. alhamdulillah ini sangat-sangat ngebantu banget, karena jika berbayar pasti butuh biaya yang ga sedikit.. bisa sekitar 30-45 juta pengalaman temen-temen sih.

Ini aku mau cerita detail, tapi agak-agak lupa.. Padahal niat banget waktu itu sengaja foto-foto biar lebih greget gitu ceritanya.. masih ada fotonya di HP, next time semoga bisa aku posting ya..
So, ini berdasar yang aku inget aja.. Oya, beberapa cerita inti karena aku udah pernah post di forum female dayli, jadi tadi sempet ngubek-ngubek postingan aku biar ngarangnya ga kebangetan karena lupa, hehe..

Aku dapet jadwal LO di hari Jum'at 23 Maret 2018. Inipun harus antri, buat dapetin jadwal itu udah antri dari bulan Januari 2018 loh.. Nah hari Rabu tanggal 21 Maretnya aku diminta dateng, aku pikir, oke bakal ijin kantor setengah hari seperti biasa kalau aku konsul kesini kan.. Udah niat banget ngantor abis dari RSF. Eh pas dateng diantar suami, ga taunya sama suster udah langsung rawat inap.. kaget dong yaah.. kirain operasi jumat, biasanya mulai masuk sehari sebelumnya yakni kamis.
Sempet nego juga sama susternya, eh kata susternya kalau ga masuk sekarang blm tentu nanti2 dapet kamar.. Oke fine, untungnya malem Rabu di rumah udah prepare tas yang buat ranap di RS.. macam ibu2 mau melahirkan gitu , bawa baju ganti, perlengkapan mandi, perlengkapan sholat, dll.
Setelah itu langsung ngabarin atasan dong ya, kalau ga bisa masuk kerja karena hrs masuk RS hari itu juga.. Tadinya ga info ke temen2 yang lain, tapi akhirnya di share juga sama atasan.. Well its OK.

Nah pas hari Rabu itu aku masuk lain sendiri ya.. karena kan persiapan kerja, jadi masih pake pakaian resmi kerja gitu.. Pas masuk setelah ngurus administrasi, diantar ke ruang rawat inapnya.. Dan dapet giliran antri dipanggil perawat utk ambil darah dan masukin jarum utk pasang selang infus. Pas pasang selang infus itu aku agak kaget, lah emang langsung diinfus ya.. ternyata tidak sodara-sodara.. Dan itu aku sebel harus nahan sakit di tangan sampai hari Jumat tiba.. kan jadi bengkak tangan akuuu.. Mandi pun jadi susah, ribet..

Biasanya kalau kerja kan aku jarang banget sarapan ya.. Pengen banget siang itu aku langsung makan, tapi tidaaak.. ternyata aku udah harus puasa .. hikss.. Sama ahli gizi juga aku udah di data hanya minum susu sampe hari Jumat.. ditambah malem jumatnya aku dikasih pencahar minum..
Apalah ini yg dikeluarkan nanti.. jadinya ya air-air doang yang dikeluarin..

Hari jumat sebelum subuh, suster udah dateng untuk infoin harus mandi keramas. Okey.. sekarang giliran aku.. Karena aku di kamar kelas 2, jadi di ruangan itu ada 4 orang yang bergiliran Operasi.
Dari situ aku udah mulai tegaaaang bangettt.. Alhamdulillah suami terus2an nenangin.

Setelah wangi, sambil nunggu suster dateng, sambil ga lepas dari dzikir.. Suster dateng sekitar jam setengah 6 atau jam 6-an agak lupa.. Diantar lah aku pake kursi roda. Aku tanya ke suster dong.. "sus, saya bisa jalan sendiri, saya jalan aja .. kan berat".. Soalnya jauh boo dari ranap ke ruang persiapan operasi. Eh sama susternya ga dibolehin, katanya nanti dia dimarahin.. Okelah,, sambil sesekali si mbak susternya minta tolong pak suami utk bantu gantian dorongin kursi roda.

Sampai di ruang persiapan operasi, aku diminta untuk ganti baju operasi, semua perhiasan juga dilepas, terus cek2 tensi sama ada interview sedikit sama petugas.. sambil bergiliran dipanggil untuk masuk ruang operasi.. tentu aja udah di bed yang didorong2.

Kesan aku untuk pertama kali sih, dari ruang persiapan operasi sampai ke ruang operasi, tempatnya nyaman, bersih, steril, adem.. Pokoknya enak.. mengenyampingkan rasa takut sama alat-alat yang di ruang operasi ya..

Sampai di tempat operasi, alhamdulillah tim-tim dokternya baik-baik.. ramah, sambil diajak ngobrol skin test, suntik antibiotik, trus disuntik lagi entah apa.. sambil dengerin percakapan di tim yang nyante banget sambil becandaan.. daaaan.. pas melek tau-tau udah diruang pemulihan.. Dengan beberapa orang yang abis operasi jg.. Whaaa.. ga berasa banget, sampe mikir.. ini beneran udah selesai?

Alhamdulillah masuk ke ruang operasi sekitar jam 7, waktu itu dr Agus nya blm dateng .. entah datengnya jam berapa karena kondisi udah ga sadar. Dan selesai dibawa ke ruang ranap sekitar jam 12-an setelah sholat Jumat. Pas keluar dari ruang pemulihan pertama kali liat muka suamiku, aduuh rasanya kangen speechless kayak berbulan-bulan ga ketemu.. langsung deh dicium kening aku.. huhu.. so sweet..

Hasil LO, ternyata aku kista ga cuma 1 di kanan, ternyata di kiri juga ada, ada perlengketan di tuba kanan dan belum berhasil di koreksi sama dr agus, terus ada polip rahim juga dan udah dibersihkan..
Oya lupa, jadi selain LO, sama dr Agus sekalian hysteroskopi.. Jadi biar semua penyakit yg ada di mulut rahim dan di sekitar rahim sekalian dibersihkan.. (terima kasih dr Agus).

Jadi itu ya pengalaman aku LO. Ada 4 titik kecil. Setelah itu rasanya ga terlalu sakit sih, udah langsung bisa miring kanan kiri, duduk. Dan ga boleh makan dulu sampai kentut atau terdengar pergerakan usus. Alhamdulillah itu juga ga lama kok malemnya langsung makan. Dr Agus juga berkunjung juga, agak lupa malem atau paginya gitu. Sempet ngobrol bentar juga.. intinya dokternya baik banget, kebapakan.. dan sudah ahli dibidang ini.. Semua dokter spesialis di RSF menurutku bagus sih.. cuma sayang fasilitasnya yang agak kurang bersih dll, dibanding RS swasta jauuh. Semoga pemerintah lebih aware yaa sama fasilitas pasien terutama kebersihannya.

Sabtu paginya dimandiin sama suster, agak malu yaa meski sesama cewek.
Terus minggu pagi aku udah minta pulang, ga betah di RS. Senin udah bebenah, Selasa udah masuk kerja..  Minggu depannya udah aerobik garis keras (loncat-loncatan maksudnya). wkwk

Untuk temen-temen, jangan ditiru yaa,, karena setelah LO butuh istirahat yang cukup. Apalagi jika untuk persiapan promil. Olahraga perlu, tapi yang ringan-ringan aja dulu.

Terima kasih ya temen-temen sudah berkenan membaca. InsyaAllah next aku mau cerita tentang inseminasi ku.. Yep, sudah pernah insem juga dong pasca LO.. hehe..

See Yaa !



Senin, 12 Maret 2018

RUMUS TAMBAH RIZQI & HARTA :

RUMUS TAMBAH RIZQI & HARTA 

1. BERSYUKUR

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya JIKA KAMU BERSYUKUR, niscaya Aku akan MENAMBAH (NIKMAT) kepadamu,

tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(Qs. Ibrohim : 7)

Aplikasinya :

Setiap kita mendapatkan nikmat sekecil atau seremeh-temeh apapun, ucapkan Alhamdulillah dg hati yg senang dan bersyukur.

2. BANYAK BERISTIGHFAR - MEMOHON AMPUN ATAS DOSA

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

maka aku berkata (kepada mereka), “MOHONLAH AMPUNAN kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia MEMPERBANYAK HARTA dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
(Qs. Nuh : 10-12)

Aplikasinya :

Rutinkan beristighfar minimal 100x sehari. Lebih utama di pagi hari, dan lakukan istiqomah SETIAP HARI TANPA TERLEWAT SEHARI PUN

3. MENDO'AKAN ORANG LAIN TANPA SEPENGETAHUANNYA : AGAR RIZQI NYA HALAL, LUAS, MELIMPAH & BAROKAH

إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك، يأثر عن النبي صلى الله عليه وسلم.

“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan).

Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas meng-Aamiin-kan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan yang sama dengan saudaramu tadi.”
(HR. Shohih Muslim)

*Aplikasinya :

LATIH DIRI KITA AGAR SETIAP melihat pedagang buah, tukang bakso, siomay, dll do'akan dalam hati agar dagangannya laris, rizqi nya melimpah luas dan barokah

Ketika lihat tukang service jam, tukang jahit, permak, sol sepatu, do'akan tanpa sepengetahuannya agar usahanya lancar, pelanggan nya puas dan senang, rizqi nya banyak melimpah berkah dan datang dari arah yg tidak disangka2.

demikian juga biasakan berdo'a dg sembunyi2 untuk orang2 lainnya.

RASAKAN SENDIRI PERBAIKAN DALAM HIDUPMU DENGAN SEGERA, INSYAA ALLOH... , dan bersyukurlah dg sebenar2nya

Wallohu a'lam

Kehamilan Kedua

            Waktu itu tanggal 7 Februari 2021, ada seseorang share di grup wa tentang seleksi beasiswa S2 tazkia jurusan magister ekonomi sy...